“Jika ingin menghancurkan sebuah bangsa dan peradaban, hancurkan buku-bukunya; maka pastilah bangsa itu akan musnah.” ― Milan Kundera

Betapa maha dahsyatnya kekuatan dari sebuah buku. Buku menyimpan sumber pengetahuan tentang segala hal dan segala peristiwa. Buku merupakan sumber harta yang tidak ternilai harganya. Uang bisa saja habis, harta bisa lenyap, tapi pengetahuan tidak bisa dicuri oleh siapapun. Dengan membaca seseorang dapat mengetahui apapun yang ingin diketahui tanpa harus pergi kesuatu tempat tertentu, karena pembaca dapat mengetahui segala informasi yang dibutuhkan dari buku-buku yang ditulis oleh penulis.
Buku mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan bangsa, namun seberapa pentingnya hal itu tidaklah berarti jika kita tidak memiliki kesadaran untuk melestarikannya. Melestarikan buku adalah dengan selalu membacanya agar tercipta suatu tatanan masyarakat yang lebih baik.
World book day
World book day atau hari buku sedunia adalah hari peringatan terhadap buku khusus pada dunia sastra. Hari buku sedunia ini diperingati setiap tanggal 23 April. Di lihat dari sejarahnya, ide perayaan buku sedunia berawal dari daerah Catalonia-Spanyol. Perayaan hari Saint George, dimana para pria memberikan mawar pada kekasihnya. Namun sejak tahun 1923, para pedagang buku memodifikasi kebiasaan tersebut. Hari Saint George dijadikan juga untuk menghormati Miguel de Carventers, seorang pengarang terkenal yang meninggal pada 23 april. Sejak hari itu, para perempuan mulai menerima buku sebagai pengganti mawar.
Pada tahun 1995, melalui konferensi umum yang diselenggarakan di paris, UNESCO (United Nation Educational, Scientific and Cultural Orgabization) memutuskan tanggal 23 april sebagai world book day. Penentuan hari buku seduinia juga didasari sebagai penghomatan kepada penulis terkenal yang lahir dan meninggal pada tanggal 23 april. Seperti Inca Garcilaso, Shakespeare, dan Cervantes. Selain itu momentum world book day ini adalah bentuk apreasiasi yang tinggi kepada pengarang dunia. (https://en.wikipedia.org/wiki/worl_book_day)
Rumah Peradaban Bangsa
Sejarah kemajuan bangsa terletak pada budaya baca masyarakatnya. Negara Amerika Serikat yang dikenal sebagai Negara adikuasa, yunani dengan sebutan Negara filsuf juga jepang Negara teknologi terkuat didunia tidak lepas dari budaya membaca. Kecintaan mereka terhadap buku mengantarkan Negara Negara pada label peradaban bangsa yang memiliki tingkat kualitas sumber daya manusia yang sangat baik.
Indonesia, memiliki legitimasi historis terkait budaya membaca, Para founding fathers kita memiliki kegandrungan luar biasa terhadap buku. Soekarno, Bung Hatta, Sjahrir, Agus Salim dan tokoh lainnya adalah sosok yang kutu buku. Mereka bukan hanya besar oleh pergerakan politiknya namun juga oleh kualitas intelektual yang dibangun melalui membaca buku.
Budaya membaca dalam suatu masyarakat memiliki andil yang besar dalam meningkatkan kualitas dunia pendidikan dan sudah tentu berpengaruh pada kemajuan dan peradaban suatu bangsa. Dengan membiasakan budaya baca akan melahirkan manusia yang berkualitas dalam segala displin ilmu.
Seyogyanya, momentum 23 april ini bukan hanya menjadi perayaan seremonial belaka namun lebih kepada peningkatan budaya baca dikalangan generasi muda sehingga terbentuk peradaban bangsa yang lebih baik. Menjadikan negara-negara maju lainnya sebagai contoh bagaimana peran buku melalui minat membaca membawa pada level tinggi peradaban bangsa. Juga menjadikan tokoh-tokoh besar di republik ini membangun negara melalui buku. Bagaimana kesadaran awal melepaskan diri dari cengkraman penjajahan dengan membuka cakrawala pengetahuan melalui membaca. Tidak ada jendela yang lebih luas dalam ilmu pengetahuan selain buku lewat membaca. Selain itu untuk menunjang minat baca di perlukan buku-buku yang berkualitas dengan sajian menarik.
Mulai dari hari ini kita gelorakan kembali semangat membaca buku dimulai dari orang-orang terdekat. Tidak ada kehebatan luar biasa yang dibangun dalam sebuah peradaban selain membaca. Tidak ada jalan mencerdaskan bangsa secara instan melalui budaya membaca.
Tidak ada langkah-langkah besar mewujudkan cita-cita bangsa ini di mulai dari langkah-langkah kecil sesederhana membuka buku. Tidak ada bangsa yang memiliki peradaban tinggi tanpa pengetahuan yang tinggi.
Sudah membacakah anda hari ini?
Selamat hari buku Sedunia, membacalah maka dia akan mengantarkan anda pada tempat-tempat yang tidak terjangkau oleh kaki.
Jakarta, 23 April 2016
Ketua
Sekretaris Jendral
Komite Pendidikan dan Kebudayaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar